Saat masa-masa liga bola, maka penyakit masyarakat yang sulit dihindari tentu saja judi bola. Judi tersebut terbagi menjadi dua jenis, yaitu judi darat dan judi online.
Tentu saja ada banyak sekali orang yang tergiur akan hal ini, karena jika menang maka hasil yang didapatkan lumayan besar. Namun jika kalah, maka akan tetap memasang taruhan untuk menutup kekalahan yang sebelumnya.
Kisah TM
Hal tersebut juga dirasakan oleh mantan pejudi yaitu TM. Dilansir dari Solopos.com, TM merupakan warga solo yang terjebak judi darat pada 2013. Dirinya mengaku bahwa praktik judi online sudah ada saat itu, namun belum terlalu terkenal, dan dirinya masuk ke dalam judi darat.
“Judi darat dapat dilakukan tanpa modal. Misalnya saat dirinya tidak punya uang, ia tetap berani bertaruh. Padahal saat itu sedang duduk di bangku sekolah dan tidak memiliki penghasilan. Akhirnya selalu kalah dan berujung kesulitan membayar taruhan tersebut, papar TM.
Tahun 2015, TM kembali masuk ke dunia perjudian. Pada saat itu dirinya masih berstatus mahasiswa. Walaupun tanpa modal, dirinya tetap bertahun setiap pertandingan di akhir pekan. Bahkan dirinya tidak pernah absen untuk ikut judi bola saat pertandingan besar seperti Liga Champion.
Namun, nasib sial menghampirinya. Bukannya untung malah buntung. Bahkan dirinya rela untuk menggadaikan sepeda motor demi menyambung kuliah karena uang yang ada sudah terpakai untuk taruhan judi bola.
“Pasti di awal feeling kita bagus dan menang. Saat sudah menang pasti ingin lagi dan lagi. Namun saat kita kalah bukannya berhenti malah tetap memasang taruhan untuk menutup kekalahan sebelumnya,” tambah TM.
Tidak seorang diri, TM menjelaskan bahwa dirinya bermain judi bola bersama beberapa rekan kos. Mereka seolah-olah berlomba-lomba untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah dari judi tersebut.
Nasib buruk pun juga menghampiri teman-teman TM. Mereka terhambat kuliah karena laptop, motor, hingga uang kuliah lenyap untuk membayar taruhan judi bola.
“Saya tidak ingin seperti teman-teman saya. Maka dari itu, saya memutuskan untuk berhenti,” ungkap TM.
Bak narkotika, judi bola dapat membuat candu para pemainnya. Itulah yang dirasakan oleh TM. Dirinya tidak bisa berhenti seketika sehingga mencari cara untuk mengatasinya.
Akhirnya dia mencoba untuk mengakses situs judi online. Dia berkata bahwa judi online tersebut perlu modal di awal, sehingga tidak akan memasang taruhan yang semu seperti judi darat.
“Judi online perlu modal. Sudahlah, berhenti saja. Uang panas akan dimakan setan, dan penjudi tidak akan menang. Kalaupun menang, maka itu hanya sesaat,” tutur TM.
Baca juga: BAWA KABUR UANG DAN MOTOR MILIK TEMAN KARENA KECANDUAN JUDI ONLINE
Kisah PK
Hampir sama seperti TM, PK seorang laki-laki asal luar Kota Solo juga pernah bermain judi online sebagai cara untuk berhenti dari judi bola. Dirinya mengaku sudah menggeluti judi bola tersebut selama tujuh tahun.
Hasilnya, harta benda yang ia miliki habis untuk membayar hutang-hutang pada bandar judi. Seperti uang puluhan juta rupiah, sepeda motor, laptop, hingga barang-barang lainnya.
Ia juga menjelaskan bahwa dirinya masih mendapatkan bursa judi setiap hari. “Mungkin itulah cara bandar untuk merayu kita. Berbagai alasan dilancarkan seperti dapat membayar nanti atau voor empuk,” ungkap PK.
Menurut PK, judi darat merupakan kegiatan yang sangat sadis. Hal tersebut bukan tanpa alasan karena saat menang, kita akan mampu untuk membeli berbagai barang yang kita inginkan. Namun saat kita kalah, maka barang-barang tersebut akan diminta kembali beserta dengan barang-barang tambahannya.
Lalu, akhir 2016 dirinya mengenal judi online. Ia jadikan judi online tersebut sebagai cara untuk berhenti dari judi darat.
sumber: Solopos.com